Dakwah Islam adalah sebuah ikhtiar muslim untuk mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat sampai terwujud “Khairul Ummah”. Khairul Ummah adalah tata sosial yang masyarakatnya senantiasa bertauhid (beriman), senantiasa menegakkan yang ma’ruf (tata sosial yang adil) secara berjamaah dan berusaha mencegah yang mungkar (tata sosial yang dzalim) yang inti penggerak-interaksianya adalah nilai yang baik dan taqwa. Dalam Khairul Ummah, penyampaian yang ma’ruf (penegakan keadilan) dan pencegahan yang munkar (pencegahan kedzaliman) merupakan suatu kewajiban bukan hak. Artinya penegakan keadilan merupakan inpiratif moral fitri yang terdalam, bagian integra! fungsi sosial, dan sekaligus merupakan refleksi ajaran tauhid.
Memperhatikan hal itu, ikhtiar mewujudkan Khairul Ummah, dalam seluruh segi kehidupan, tidak dapat lepas dari peran para da’i dengan cara (metode) dan etika yang dapat diterima oleh masyarakat, dan lebih mengutamakan Rahmatan lil alamin.
Berkaitan dengan hal tersebut, para da’i khususnya yang dibina oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama sebagai ujung tombak (front liner) di tengah masyarakat yang sedang menata dan membangun karakter yang berjiwa keindonesiaan dengan mengedepankan nilai toleran, mederat, berimbang dan adil. Hal itu diwujudkan tanpa menghilangkan culture-social budaya dan tetap dalam koridor ajaran ahlus-sunnah wal jamaah. Sehingga dakwah yang bertujuan membuat kehidupan yang Islami dapat singkron dengan tujuan pembangunan nasional sampai kepada kesejahteraan ummah yang berkarakter ummatan wasathon dan khoerul ummah.
Dalam hal tersebut Pelatihan Kader Da’i Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LD-PBNU) telah diselenggarakan setiap tahun pada bulan Ramadhan selama 3 hari (saat itu sudah berlangsung 8 angkatan), maka oleh salah satu alumni mengusulkan untuk mengadakan pelatihan kader da’i secara rutin, dan usul tersebut disambut baik dan didukung penuh oleh para pengurus LD-PBNU, khususnya oleh ketua LD-PBNU, Bpk. DR. KH. Zakky Mubarak, MA. Serta LD-PBNU memfasilitasi pelaksanakan pembinaan secara intensif kepada para peserta pelatihan secara berkelanjutan dengan mengadakan Pendidikan Kader Da’i (PKD LD-PBNU). Untuk Angkatan 1 yang rencana awalnya hanya program 3 bulan belajar (seminggu sekali pada hari Selasa), tetapi karena banyak permintaan penambahan waktu oleh para peserta, kemudian disetujui oleh Pembina PKD, dengan tempo lama belajarnya dari 3 bulan menjadi 6 bulan. Setelah 6 bulan berjalan sebagian para peserta masih meminta perpanjangan waktu, akhirnya tidak terasa pembelajaran berlanjut sampai 9 bulan. Selanjutnya, untuk lebih teratur lagi PKD LD-PBNU dibuka juga angkatan ke-2 yang ditetapkan program belajar selama 6 bulan dan angkatan lanjutan 6 bulan.
Sehubungan dengan banyaknya peminat belajar dan untuk lebih menambah wawasan, ilmu dan pengalaman, maka untuk angkatan ke-3 dan seterusnya diperbanyak materi dan instruktur. Serta dikelola dengan lebih luas lagi, mengakomodir kekurangan-kekurangan pada angkatan pertama dan angkatan kedua, dan mencari terobosan serta solusi-solusi untuk dapat memperbaiki pengelolaan dan kualitas yang lebih baik.